Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
Sabtu, 02 Mei 2009

Download Video dari Youtube

Diposting oleh ardianta

Entah kan dulu sudah pernah menulis tentang ini atau belum, tapi yang jelas sudah berulang kali saya browsing tentang download youtube ini. Pertanyaan serupa juga seringkali diajukan oleh siswa dan guru yang sedang browsing di CommIT.Lab, maka itulah maksud dan tujuan postingan ini, dan seperti biasa ini adalah postingan copas dari link[1], , link[2] dan link[3] sedangkan berikut adalah liputannya ;)

nah.. link[1] itu adalah tentang Chrome, dah pada tau donk Chrome. Browser besutan Om Gugel. Saya lagi pake yang ini sekarang cuman versi yang udah diutak-atik yaitu Iron. Oke saya kopas, karena susah nulisnya:
Mendownload video dari YouTube - seperti yang ditulis sebelumnya - adalah sangat mudah hanya dengan memanfaatkan log file cache pada browser Anda. Namun jika menggunakan browser terbaru dari google, Google Chrome mungkin Anda sedikit bingung untuk menentukan lokasi cache dari browser tersebut.

Lokasi standar folder cache Google Chrome terletak di: "[User Profil] \ Local Setting \ Application Data \ Google \ Chrome \ Data User \ default \ Cache"

(untuk Iron silahkan sesuaikan saja)
(kalo firefox Cachenya aja di sini:
C:\Documents and Settings\Owner\Local Settings\Application Data\Mozilla\Firefox\Profilesxnl4q7w.default\Cache
lagi2... sesuaikan owner dengan desktop masing-masing woke
Anda dapat mengakses folder ini untuk melihat isi disimpan dalam cache. Untuk membuat proses ini lebih mudah, anda dapat menggunakan utility kecil 'ChromeCacheView' yang berguna untuk membaca folder cache pada browser Google Chrome.

Utility ini dapat menampilkan daftar file yang tersimpan dalam cache bersama dengan atribut seperti URL, konten jenis, ukuran file, terakhir diakses waktu, waktu kadaluarsa, nama server, dll.

Anda dapat memilih file apa saja dari cache penampil untuk menyalin dan menggunakan lebih lanjut. Hal ini dapat berguna dalam menyalin gambar, atau bahkan bisa memanfaatkannya untuk mendownload file flash video dari YouTube.

Selamat mencoba...

photoshop

Diposting oleh ardianta


Bahasa Indonesia:
http://ilmuphotoshop.com
http://ilmuphotoshop.com/2008/11/19/membuat-text-dengan-list-bertumpuk/#more-732
http://ilmuphotoshop.com/2008/10/07/membuat-cd-compact-disc-dan-bukan-celana-dalem-p/

http://www.dremi.info
http://www.dremi.info/tutorial.php?cPub=Hits&cID=16
http://www.dremi.info/tutorial.php?cPub=Hits&cID=72

http://www.photoshop21.com/shortcut-photoshop-yang-sering-digunakan.html

In English:
http://www.photoshopessentials.com

Yang enni tuts untuk PS 7
http://www.yellowpipe.com/yis/tutorials/ps7/ps_3D_sphere.php


Nyelip dikit link untuk Software download:
http://really-freeware.blogspot.com/

dan e-book ps
http://photoshop-ebook.blogspot.com/

http://www.photoshopessentials.com/photo-effects/starburst-background/

Merubah Resolusi Desktop Per-User

Diposting oleh ardianta

Cara ini relatif mudah, karena tinggal point dan klik saja dengan menjalankan gnome-display-properties.
Saya masuk ke menu System > Preferences > Display
Disana, ada daftar monitor saya, jika anda memiliki dua monitor akan terdeteksi di sana, begitu juga resolusi maksimal monitor saya sudah tercantum di sana.

Jadi saya hanya tinggal memilih saja resolusi dan refresh rate monitor yang sesuai dengan monitor saya, saya memilih resolusi 1024×768 dengan refresh rate 72Hz, untuk monitor anda mungkin lain. Saya klik Apply untuk mencoba, lalu karena berjalan baik saya klik close.

NB: aplikasi gnome-display-properties ini menulis konfigurasi yang kita buat diatas ke dalam file xml di directory .config (tekan ctrl+h untuk menampilkannya) di root home directory kita. Nama file itu monitor.xml. Isinya? Mmmm, sebaiknya anda lihat sendiri.

Cara permanen (system wide)

Cara lain adalah dengan mengedit file konfigurasi xorg.conf.
Pertama kali, saya membuka terminal, melihat apakah di /etc/X11 sudah ada file xorg.conf.

ls /etc/xorg.conf

Mmm, sudah ada! Lalu saya melihat isinya, masih kosong. Lalu saya mencoba menjalankan “sudo dpkg-reconfigure -phigh xserver-xorg” seperti yang anda baca di file tadi.

sudo dpkg-reconfigure -phigh xserver-xorg

Mmmm, tidak ada kejadian seperti yang saya harapkan, tidak ada layar konfigurasi berbasis ncurses yang muncul, cuma pesan bahwa file xorg.conf yang baru dibuat dan file yang lama di backup ke file xorg.conf.2xxxx

Bisa dipastikan, isi file konfigurasi ini tidak berubah sama sekali. Lalu saya mencoba cara yang sudah saya kenal, perintahnya sama, tapi tanpa opsi -phigh

sudo dpkg-reconfigure xserver-xorg

Abrakadabra!
Muncul layar konfigurasi yang saya harapkan! Tapi, saya kecele, yang ada cuma konfigurasi keyboaard saja. Konfigurasi monitornya mana?
Terpaksa mengedit manual.

Tapi karena saya malas minta ampun, saya cuma mengkopi file xorg.conf yang kemarin saya buat untuk Intrepid.

Isinya seperti ini [excerpt] :
# xorg.conf (xorg X Window System server configuration file)

Section “Files”
EndSection

Section “InputDevice”
Identifier “Generic Keyboard”
Driver “kbd”
Option “CoreKeyboard”
Option “XkbRules” “xorg”
Option “XkbModel” “pc105″
Option “XkbLayout” “us”
EndSection

Section “InputDevice”
Identifier “Configured Mouse”
Driver “mouse”
Option “CorePointer”
Option “Device” “/dev/input/mice”
Option “Protocol” “ImPS/2″
Option “ZAxisMapping” “4 5″
Option “Emulate3Buttons” “true”
EndSection

Section “Device”
Identifier “Intel Corporation 82945G/GZ Integrated Graphics Controller”
Boardname “Intel 945″
Busid “PCI:0:2:0″
Driver “intel”
Screen 0
Vendorname “Intel”
EndSection

Section “Monitor”
Identifier “COMPAQ S510″
Vendorname “Generic CRT Display”
Modelname “Monitor 1024×768″
Horizsync 31.5-61.0
Vertrefresh 50-75
modeline “640×480@60″ 25.2 640 656 752 800 480 490 492 525 -vsync -hsync
modeline “640×480@72″ 31.5 640 664 704 832 480 489 491 520 -vsync -hsync
modeline “640×480@75″ 31.5 640 656 720 840 480 481 484 500 -vsync -hsync
modeline “800×600@56″ 36.0 800 824 896 1024 600 601 603 625 +hsync +vsync
modeline “800×600@72″ 50.0 800 856 976 1040 600 637 643 666 +hsync +vsync
modeline “800×600@75″ 49.5 800 816 896 1056 600 601 604 625 +hsync +vsync
modeline “800×600@60″ 40.0 800 840 968 1056 600 601 605 628 +hsync +vsync
modeline “1024×768@75″ 78.8 1024 1040 1136 1312 768 769 772 800 +hsync +vsync
modeline “1024×768@70″ 75.0 1024 1048 1184 1328 768 771 777 806 -vsync -hsync
modeline “1024×768@60″ 65.0 1024 1048 1184 1344 768 771 777 806 -vsync -hsync
Gamma 1.0
EndSection

Section “Screen”
Identifier “Default Screen”
Device “Intel Corporation 82945G/GZ Integrated Graphics Controller”
Monitor “COMPAQ S510″
Defaultdepth 24
SubSection “Display”
Depth 24
Virtual 1024 768
Modes “1024×768@75″ “1024×768@70″ “1024×768@60″ “800×600@60″ “800×600@75″ “800×600@72″ “800×600@56″ “640×480@75″ “640×480@72″ “640×480@60″
EndSubSection

EndSection

Section “ServerLayout”
Identifier “Default Layout”
screen 0 “Default Screen” 0 0
Inputdevice “Generic Keyboard”
Inputdevice “Configured Mouse”

EndSection
Section “Module”
Load “glx”
Load “GLcore”
Load “dri”
Load “v4l”
EndSection
Section “ServerFlags”
EndSection

Eeeeit, jangan asal contek yah, bisa-bisa monitor anda meledak nanti (sumpah, cuma becanda!)

Dengan cara ini, setiap user yang memiliki akun di sistem ini akan mendapatkan resolusi yang sama seperti anda, tidak perlu melakukan konfigurasi seperti cara pertama tadi.

Nyambung lagi …

Kesimpulannya, tidak ada yang istimewa pada release ini, hanya lebih cepat boot, penamaan ulang beberapa aplikasi, penambahan beberapa aplikasi,

belajar

Diposting oleh ardianta

Inikah nasib? Terlahir sebagai menantu bukan pilihan. Tapi aku dan Kania harus tetap menikah. Itu sebabnya kami ada di Kantor Catatan Sipil. Wali kami pun wali hakim. Dalam tiga puluh menit, prosesi pernikahan kami selesai. Tanpa sungkem dan tabur melati atau hidangan istimewa dan salam sejahtera dari kerabat. Tapi aku masih sangat bersyukur karena Lukman dan Naila mau hadir menjadi saksi. Umurku sudah menginjak seperempat abad dan Kania di bawahku. Cita-cita kami sederhana,ingin hidup bahagia.

22 tahun yang lalu,

Pekerjaanku tidak begitu elit, tapi cukup untuk biaya makan keluargaku. Ya, keluargaku. Karena sekarang aku sudah punya momongan. Seorang putri, kunamai ia Kamila. Aku berharap ia bisa menjadi perempuan sempurna, maksudku kaya akan budi baik hingga dia tampak sempurna. Kulitnya masih merah, mungkin karena ia baru berumur seminggu. Sayang, dia tak dijenguk kakek-neneknya dan aku merasa prihatin. Aku harus bisa terima nasib kembali, orangtuaku dan orangtua Kania tak mau menerima kami. Ya sudahlah. Aku tak berhak untuk memaksa dan aku tidak membenci mereka.

Aku hanya yakin, suatu saat nanti, mereka pasti akan berubah.

19 tahun yang lalu,

Kamilaku gesit dan lincah. Dia sekarang sedang senang berlari-lari, melompat-lompat atau meloncat dari meja ke kursi lalu dari kursi ke lantai kemudian berteriak "Horeee, Iya bisa terbang". Begitulah dia memanggil namanya sendiri, Iya. Kembang senyumnya selalu merekah seperti mawar di pot halaman rumah. Dan Kania tak jarang berteriak, "Iya sayaaang," jika sudah terdengar suara "Prang". Itu artinya, ada yang pecah, bisa vas bunga, gelas, piring, atau meja kaca. Terakhir cermin rias ibunya yang pecah. Waktu dia melompat dari tempat tidur ke lantai, boneka kayu yang dipegangnya terpental. Dan dia cuma bilang "Kenapa semua kaca di rumah ini selalu pecah, Ma?"

18 tahun yang lalu,

Hari ini Kamila ulang tahun. Aku sengaja pulang lebih awal dari pekerjaanku agar bisa membeli hadiah dulu. Kemarin lalu dia merengek minta dibelikan bola. Kania tak membelikannya karena tak mau anaknya jadi tomboy apalagi jadi pemain bola seperti yang sering diucapkannya.

"Nanti kalau sudah besar, Iya mau jadi pemain bola!" tapi aku tidak suka dia menangis terus minta bola, makanya kubelikan ia sebuah bola. Paling tidak aku bisa punya lawan main setiap sabtu sore. Dan seperti yang sudah kuduga, dia bersorak kegirangan waktu kutunjukkan bola itu. "Horee, Iya jadi pemain bola."

17 Tahun yang lalu

Iya, Iya. Bapak kan sudah bilang jangan main bola di jalan. Mainnya di rumah aja. Coba kalau ia nurut, Bapak kan tidak akan seperti ini. Aku tidak tahu bagaimana Kania bisa tidak tahu Iya menyembunyikan bola di tas sekolahnya. Yang aku tahu, hari itu hari sabtu dan aku akan menjemputnyanya dari sekolah. Kulihat anakku sedang asyik menendang bola sepanjang jalan pulang dari sekolah dan ia semakin ketengah jalan. Aku berlari menghampirinya, rasa khawatirku mengalahkan kehati-hatianku dan "Iyaaaa". Sebuah truk pasir telak menghantam tubuhku, lindasan ban besarnya berhenti di atas dua kakiku. Waktu aku sadar, dua kakiku sudah diamputasi. Ya Tuhan, bagaimana ini. Bayang-bayang kelam menyelimuti pikiranku, tanpa kaki, bagaimana aku bekerja sementara pekerjaanku mengantar barang dari perusahaan ke rumah konsumen. Kulihat Kania menangis sedih, bibir cuma berkata "Coba kalau kamu tak belikan ia bola!"

15 tahun yang lalu,

Perekonomianku morat marit setelah kecelakaan. Uang pesangon habis untuk ke rumah sakit dan uang tabungan menguap jadi asap dapur. Kania mulai banyak mengeluh dan Iya mulai banyak dibentak. Aku hanya bisa membelainya. Dan bilang kalau Mamanya sedang sakit kepala makanya cepat marah. Perabotan rumah yang bisa dijual sudah habis. Dan aku tak bisa berkata apa-apa waktu Kania hendak mencari ke luar negeri. Dia ingin penghasilan yang lebih besar untuk mencukupi kebutuhan Kamila. Diizinkan atau tidak diizinkan dia akan tetap pergi. Begitu katanya. Dan akhirnya dia memang pergi ke Malaysia .

13 tahun yang lalu,

Setahun sejak kepergian Kania, keuangan rumahku sedikit membaik tapi itu hanya setahun. Setelah itu tak terdengar kabar lagi. Aku harus mempersiapkan uang untuk Kamila masuk SMP. Anakku memang pintar dia loncat satu tahun di SD-nya. Dengan segala keprihatinan kupaksakan agar Kamila bisa melanjutkan sekolah. aku bekerja serabutan, mengerjakan pekerjaan yang bisa kukerjakan dengan dua tanganku. Aku miris, menghadapi kenyataan. Menyaksikan anakku yang tumbuh remaja dan aku tahu dia ingin menikmati dunianya. Tapi keadaanku mengurungnya dalam segala kekurangan. Tapi aku harus kuat. Aku harus tabah untuk mengajari Kamila hidup tegar.

10 tahun yang lalu,

Aku sedih, semua tetangga sering mengejek kecacatanku. Dan Kamila hanya sanggup berlari ke dalam rumah lalu sembunyi di dalam kamar. Dia sering jadi bulan-bulanan hinaan teman sebayanya. Anakku cantik, seperti ibunya. "Biar cantik kalo kere ya kelaut aje." Mungkin itu kata-kata yang sering kudengar. Tapi anakku memang sabar dia tidak marah walau tak urung menangis juga. "Sabar ya, Nak!" hiburku. "Pak, Iya pake jilbab aja ya, biar tidak diganggu!" pintanya padaku. Dan aku menangis. Anakku maafkan bapakmu, hanya itu suara yang sanggup kupendam dalam hatiku. Sejak hari itu, anakku tak pernah lepas dari kerudungnya. Dan aku bahagia. Anakku, ternyata kamu sudah semakin dewasa. Dia selalu tersenyum padaku. Dia tidak pernah menunjukkan kekecewaannya padaku karena sekolahnya hanya terlambat di bangku SMP.

7 tahun yang lalu,

Aku merenung seharian. Ingatanku tentang Kania, istriku, kembali menemui pikiranku. Sudah bertahun-tahun tak kudengar kabarnya. Aku tak mungkin bohong pada diriku sendiri, jika aku masih menyimpan rindu untuknya. Dan itu pula yang membuat aku takut. Semalam Kamila bilang dia ingin menjadi TKI ke Malaysia . Sulit baginya mencari kerjaan di sini yang cuma lulusan SMP. Haruskah aku melepasnya karena alasan ekonomi. Dia bilang aku sudah tua, tenagaku mulai habis dan dia ingin agar aku beristirahat. Dia berjanji akan rajin mengirimi aku uang dan menabung untuk modal. Setelah itu dia akan pulang, menemaniku kembali dan membuka usaha kecil-kecilan. Seperti waktu lalu, kali ini pun aku tak kuasa untuk menghalanginya. Aku hanya berdoa agar Kamilaku baik-baik saja.

4 tahun lalu,

Kamila tak pernah telat mengirimi aku uang. Hampir tiga tahun dia di sana . Dia bekerja sebagai seorang pelayan di rumah seorang nyonya. Tapi Kamila tidak suka dengan laki-laki yang disebutnya datuk. Matanya tak pernah siratkan sinar baik. Dia juga dikenal suka perempuan. Dan nyonya itu adalah istri mudanya yang keempat. Dia bilang dia sudah ingin pulang. Karena akhir-akhir ini dia sering diganggu. Lebaran tahun ini dia akan berhenti bekerja. Itu yang kubaca dari suratnya. Aku senang mengetahui itu dan selalu menunggu hingga masa itu tiba. Kamila bilang, aku jangan pernah lupa salat dan kalau kondisiku sedang baik usahakan untuk salat tahajjud. Tak perlu memaksakan untuk puasa sunnah yang pasti setiap bulan Ramadhan aku harus berusaha sebisa mungkin untuk kuat hingga beduk manghrib berbunyi. Kini anakku lebih pandai menasihati daripada aku. Dan aku bangga.

3 tahun 6 bulan yang lalu,

Inikah badai? Aku mendapat surat dari kepolisian pemerintahan Malaysia, kabarnya anakku ditahan. Dan dia diancam hukuman mati, karena dia terbukti membunuh suami majikannya. Sesak dadaku mendapat kabar ini. Aku menangis, aku tak percaya. Kamilaku yang lemah lembut tak mungkin membunuh. Lagipula kenapa dia harus membunuh. Aku meminta bantuan hukum dari Indonesia untuk menyelamatkan anakku dari maut. Hampir setahun aku gelisah menunggu kasus anakku selesai. Tenaga tuaku terkuras dan airmataku habis. Aku hanya bisa memohon agar anakku tidak dihukum mati andai dia memang bersalah.

2 tahun 6 bulan yang lalu,

Akhirnya putusan itu jatuh juga, anakku terbukti bersalah. Dan dia harus menjalani hukuman gantung sebagai balasannya. Aku tidak bisa apa-apa selain menangis sejadinya. Andai aku tak izinkan dia pergi apakah nasibnya tak akan seburuk ini? Andai aku tak belikan ia bola apakah keadaanku pasti lebih baik? Aku kini benar-benar sendiri. Wahai Allah kuatkan aku. Atas permintaan anakku aku dijemput terbang ke Malaysia. Anakku ingin aku ada di sisinya disaat terakhirnya. Lihatlah, dia kurus sekali. Dua matanya sembab dan bengkak. Ingin rasanya aku berlari tapi apa daya kakiku tak ada. Aku masuk ke dalam ruangan pertemuan itu, dia berhambur ke arahku, memelukku erat, seakan tak ingin melepaskan aku. "Bapak, Iya Takut!" aku memeluknya lebih erat lagi. Andai bisa ditukar, aku ingin menggantikannya. "Kenapa, Ya, kenapa kamu membunuhnya sayang?" "Lelaki tua itu ingin Iya tidur dengannya, Pak. Iya tidak mau. Iya dipukulnya. Iya takut, Iya dorong dan dia jatuh dari jendela kamar. Dan dia mati. Iya tidak salah kan , Pak!" Aku perih mendengar itu. Aku iba dengan nasib anakku. Masa mudanya hilang begitu saja. Tapi aku bisa apa, istri keempat lelaki tua itu menuntut agar anakku dihukum mati. Dia kaya dan lelaki itu juga orang terhormat. Aku sudah berusaha untuk memohon keringanan bagi anakku, tapi menemuiku pun ia tidak mau. Sia-sia aku tinggal di Malaysia selama enam bulan untuk memohon hukuman pada wanita itu.

2 tahun yang lalu,

Hari ini, anakku akan dihukum gantung. Dan wanita itu akan hadir melihatnya. Aku mendengar dari petugas jika dia sudah datang dan ada di belakangku. Tapi aku tak ingin melihatnya. Aku melihat isyarat tangan dari hakim di sana . Petugas itu membuka papan yang diinjak anakku. Dan 'blass" Kamilaku kini tergantung. Aku tak bisa lagi menangis. Setelah yakin sudah mati, jenazah anakku diturunkan mereka, aku mendengar langkah kaki menuju jenazah anakku. Dia menyibak kain penutupnya dan tersenyum sinis. Aku mendongakkan kepalaku, dan dengan mataku yang samar oleh air mata aku melihat garis wajah yang kukenal.

"Kania?"

"Mas Har, kau ... !"

"Kau ... kau bunuh anakmu sendiri, Kania!"

"Iya? Dia..dia . Iya?" serunya getir menunjuk jenazah anakku. "Ya, dia Iya kita. Iya yang ingin jadi pemain bola sudah besar."

"Tidak ... tidaaak ... " Kania berlari ke arah jenazah anakku.

Diguncang tubuh kaku itu sambil menjerit histeris. Seorang petugas menghampiri Kania dan memberikan secarik kertas yang tergenggam di tangannya waktu dia diturunkan dari tiang gantungan. Bunyinya "Terima kasih Mama." Aku baru sadar, kalau dari dulu Kamila sudah tahu wanita itu ibunya. Setahun lalu, Sejak saat itu istriku gila. Tapi apakah dia masih istriku. Yang aku tahu, aku belum pernah menceraikannya. Terakhir kudengar kabarnya dia mati bunuh diri. Dia ingin dikuburkan di samping kuburan anakku, Kamila.

Kata pembantu yang mengantarkan jenazahnya padaku, dia sering berteriak, "Iya sayaaang, apalagi yang pecah, Nak." Kamu tahu Kania, kali ini yang pecah adalah hatiku.

cerita

Diposting oleh ardianta

Inikah nasib? Terlahir sebagai menantu bukan pilihan. Tapi aku dan Kania harus tetap menikah. Itu sebabnya kami ada di Kantor Catatan Sipil. Wali kami pun wali hakim. Dalam tiga puluh menit, prosesi pernikahan kami selesai. Tanpa sungkem dan tabur melati atau hidangan istimewa dan salam sejahtera dari kerabat. Tapi aku masih sangat bersyukur karena Lukman dan Naila mau hadir menjadi saksi. Umurku sudah menginjak seperempat abad dan Kania di bawahku. Cita-cita kami sederhana,ingin hidup bahagia.

22 tahun yang lalu,

Pekerjaanku tidak begitu elit, tapi cukup untuk biaya makan keluargaku. Ya, keluargaku. Karena sekarang aku sudah punya momongan. Seorang putri, kunamai ia Kamila. Aku berharap ia bisa menjadi perempuan sempurna, maksudku kaya akan budi baik hingga dia tampak sempurna. Kulitnya masih merah, mungkin karena ia baru berumur seminggu. Sayang, dia tak dijenguk kakek-neneknya dan aku merasa prihatin. Aku harus bisa terima nasib kembali, orangtuaku dan orangtua Kania tak mau menerima kami. Ya sudahlah. Aku tak berhak untuk memaksa dan aku tidak membenci mereka.

Aku hanya yakin, suatu saat nanti, mereka pasti akan berubah.

19 tahun yang lalu,

Kamilaku gesit dan lincah. Dia sekarang sedang senang berlari-lari, melompat-lompat atau meloncat dari meja ke kursi lalu dari kursi ke lantai kemudian berteriak "Horeee, Iya bisa terbang". Begitulah dia memanggil namanya sendiri, Iya. Kembang senyumnya selalu merekah seperti mawar di pot halaman rumah. Dan Kania tak jarang berteriak, "Iya sayaaang," jika sudah terdengar suara "Prang". Itu artinya, ada yang pecah, bisa vas bunga, gelas, piring, atau meja kaca. Terakhir cermin rias ibunya yang pecah. Waktu dia melompat dari tempat tidur ke lantai, boneka kayu yang dipegangnya terpental. Dan dia cuma bilang "Kenapa semua kaca di rumah ini selalu pecah, Ma?"

18 tahun yang lalu,

Hari ini Kamila ulang tahun. Aku sengaja pulang lebih awal dari pekerjaanku agar bisa membeli hadiah dulu. Kemarin lalu dia merengek minta dibelikan bola. Kania tak membelikannya karena tak mau anaknya jadi tomboy apalagi jadi pemain bola seperti yang sering diucapkannya.

"Nanti kalau sudah besar, Iya mau jadi pemain bola!" tapi aku tidak suka dia menangis terus minta bola, makanya kubelikan ia sebuah bola. Paling tidak aku bisa punya lawan main setiap sabtu sore. Dan seperti yang sudah kuduga, dia bersorak kegirangan waktu kutunjukkan bola itu. "Horee, Iya jadi pemain bola."

17 Tahun yang lalu

Iya, Iya. Bapak kan sudah bilang jangan main bola di jalan. Mainnya di rumah aja. Coba kalau ia nurut, Bapak kan tidak akan seperti ini. Aku tidak tahu bagaimana Kania bisa tidak tahu Iya menyembunyikan bola di tas sekolahnya. Yang aku tahu, hari itu hari sabtu dan aku akan menjemputnyanya dari sekolah. Kulihat anakku sedang asyik menendang bola sepanjang jalan pulang dari sekolah dan ia semakin ketengah jalan. Aku berlari menghampirinya, rasa khawatirku mengalahkan kehati-hatianku dan "Iyaaaa". Sebuah truk pasir telak menghantam tubuhku, lindasan ban besarnya berhenti di atas dua kakiku. Waktu aku sadar, dua kakiku sudah diamputasi. Ya Tuhan, bagaimana ini. Bayang-bayang kelam menyelimuti pikiranku, tanpa kaki, bagaimana aku bekerja sementara pekerjaanku mengantar barang dari perusahaan ke rumah konsumen. Kulihat Kania menangis sedih, bibir cuma berkata "Coba kalau kamu tak belikan ia bola!"

15 tahun yang lalu,

Perekonomianku morat marit setelah kecelakaan. Uang pesangon habis untuk ke rumah sakit dan uang tabungan menguap jadi asap dapur. Kania mulai banyak mengeluh dan Iya mulai banyak dibentak. Aku hanya bisa membelainya. Dan bilang kalau Mamanya sedang sakit kepala makanya cepat marah. Perabotan rumah yang bisa dijual sudah habis. Dan aku tak bisa berkata apa-apa waktu Kania hendak mencari ke luar negeri. Dia ingin penghasilan yang lebih besar untuk mencukupi kebutuhan Kamila. Diizinkan atau tidak diizinkan dia akan tetap pergi. Begitu katanya. Dan akhirnya dia memang pergi ke Malaysia .

13 tahun yang lalu,

Setahun sejak kepergian Kania, keuangan rumahku sedikit membaik tapi itu hanya setahun. Setelah itu tak terdengar kabar lagi. Aku harus mempersiapkan uang untuk Kamila masuk SMP. Anakku memang pintar dia loncat satu tahun di SD-nya. Dengan segala keprihatinan kupaksakan agar Kamila bisa melanjutkan sekolah. aku bekerja serabutan, mengerjakan pekerjaan yang bisa kukerjakan dengan dua tanganku. Aku miris, menghadapi kenyataan. Menyaksikan anakku yang tumbuh remaja dan aku tahu dia ingin menikmati dunianya. Tapi keadaanku mengurungnya dalam segala kekurangan. Tapi aku harus kuat. Aku harus tabah untuk mengajari Kamila hidup tegar.

10 tahun yang lalu,

Aku sedih, semua tetangga sering mengejek kecacatanku. Dan Kamila hanya sanggup berlari ke dalam rumah lalu sembunyi di dalam kamar. Dia sering jadi bulan-bulanan hinaan teman sebayanya. Anakku cantik, seperti ibunya. "Biar cantik kalo kere ya kelaut aje." Mungkin itu kata-kata yang sering kudengar. Tapi anakku memang sabar dia tidak marah walau tak urung menangis juga. "Sabar ya, Nak!" hiburku. "Pak, Iya pake jilbab aja ya, biar tidak diganggu!" pintanya padaku. Dan aku menangis. Anakku maafkan bapakmu, hanya itu suara yang sanggup kupendam dalam hatiku. Sejak hari itu, anakku tak pernah lepas dari kerudungnya. Dan aku bahagia. Anakku, ternyata kamu sudah semakin dewasa. Dia selalu tersenyum padaku. Dia tidak pernah menunjukkan kekecewaannya padaku karena sekolahnya hanya terlambat di bangku SMP.

7 tahun yang lalu,

Aku merenung seharian. Ingatanku tentang Kania, istriku, kembali menemui pikiranku. Sudah bertahun-tahun tak kudengar kabarnya. Aku tak mungkin bohong pada diriku sendiri, jika aku masih menyimpan rindu untuknya. Dan itu pula yang membuat aku takut. Semalam Kamila bilang dia ingin menjadi TKI ke Malaysia . Sulit baginya mencari kerjaan di sini yang cuma lulusan SMP. Haruskah aku melepasnya karena alasan ekonomi. Dia bilang aku sudah tua, tenagaku mulai habis dan dia ingin agar aku beristirahat. Dia berjanji akan rajin mengirimi aku uang dan menabung untuk modal. Setelah itu dia akan pulang, menemaniku kembali dan membuka usaha kecil-kecilan. Seperti waktu lalu, kali ini pun aku tak kuasa untuk menghalanginya. Aku hanya berdoa agar Kamilaku baik-baik saja.

4 tahun lalu,

Kamila tak pernah telat mengirimi aku uang. Hampir tiga tahun dia di sana . Dia bekerja sebagai seorang pelayan di rumah seorang nyonya. Tapi Kamila tidak suka dengan laki-laki yang disebutnya datuk. Matanya tak pernah siratkan sinar baik. Dia juga dikenal suka perempuan. Dan nyonya itu adalah istri mudanya yang keempat. Dia bilang dia sudah ingin pulang. Karena akhir-akhir ini dia sering diganggu. Lebaran tahun ini dia akan berhenti bekerja. Itu yang kubaca dari suratnya. Aku senang mengetahui itu dan selalu menunggu hingga masa itu tiba. Kamila bilang, aku jangan pernah lupa salat dan kalau kondisiku sedang baik usahakan untuk salat tahajjud. Tak perlu memaksakan untuk puasa sunnah yang pasti setiap bulan Ramadhan aku harus berusaha sebisa mungkin untuk kuat hingga beduk manghrib berbunyi. Kini anakku lebih pandai menasihati daripada aku. Dan aku bangga.

3 tahun 6 bulan yang lalu,

Inikah badai? Aku mendapat surat dari kepolisian pemerintahan Malaysia, kabarnya anakku ditahan. Dan dia diancam hukuman mati, karena dia terbukti membunuh suami majikannya. Sesak dadaku mendapat kabar ini. Aku menangis, aku tak percaya. Kamilaku yang lemah lembut tak mungkin membunuh. Lagipula kenapa dia harus membunuh. Aku meminta bantuan hukum dari Indonesia untuk menyelamatkan anakku dari maut. Hampir setahun aku gelisah menunggu kasus anakku selesai. Tenaga tuaku terkuras dan airmataku habis. Aku hanya bisa memohon agar anakku tidak dihukum mati andai dia memang bersalah.

2 tahun 6 bulan yang lalu,

Akhirnya putusan itu jatuh juga, anakku terbukti bersalah. Dan dia harus menjalani hukuman gantung sebagai balasannya. Aku tidak bisa apa-apa selain menangis sejadinya. Andai aku tak izinkan dia pergi apakah nasibnya tak akan seburuk ini? Andai aku tak belikan ia bola apakah keadaanku pasti lebih baik? Aku kini benar-benar sendiri. Wahai Allah kuatkan aku. Atas permintaan anakku aku dijemput terbang ke Malaysia. Anakku ingin aku ada di sisinya disaat terakhirnya. Lihatlah, dia kurus sekali. Dua matanya sembab dan bengkak. Ingin rasanya aku berlari tapi apa daya kakiku tak ada. Aku masuk ke dalam ruangan pertemuan itu, dia berhambur ke arahku, memelukku erat, seakan tak ingin melepaskan aku. "Bapak, Iya Takut!" aku memeluknya lebih erat lagi. Andai bisa ditukar, aku ingin menggantikannya. "Kenapa, Ya, kenapa kamu membunuhnya sayang?" "Lelaki tua itu ingin Iya tidur dengannya, Pak. Iya tidak mau. Iya dipukulnya. Iya takut, Iya dorong dan dia jatuh dari jendela kamar. Dan dia mati. Iya tidak salah kan , Pak!" Aku perih mendengar itu. Aku iba dengan nasib anakku. Masa mudanya hilang begitu saja. Tapi aku bisa apa, istri keempat lelaki tua itu menuntut agar anakku dihukum mati. Dia kaya dan lelaki itu juga orang terhormat. Aku sudah berusaha untuk memohon keringanan bagi anakku, tapi menemuiku pun ia tidak mau. Sia-sia aku tinggal di Malaysia selama enam bulan untuk memohon hukuman pada wanita itu.

2 tahun yang lalu,

Hari ini, anakku akan dihukum gantung. Dan wanita itu akan hadir melihatnya. Aku mendengar dari petugas jika dia sudah datang dan ada di belakangku. Tapi aku tak ingin melihatnya. Aku melihat isyarat tangan dari hakim di sana . Petugas itu membuka papan yang diinjak anakku. Dan 'blass" Kamilaku kini tergantung. Aku tak bisa lagi menangis. Setelah yakin sudah mati, jenazah anakku diturunkan mereka, aku mendengar langkah kaki menuju jenazah anakku. Dia menyibak kain penutupnya dan tersenyum sinis. Aku mendongakkan kepalaku, dan dengan mataku yang samar oleh air mata aku melihat garis wajah yang kukenal.

"Kania?"

"Mas Har, kau ... !"

"Kau ... kau bunuh anakmu sendiri, Kania!"

"Iya? Dia..dia . Iya?" serunya getir menunjuk jenazah anakku. "Ya, dia Iya kita. Iya yang ingin jadi pemain bola sudah besar."

"Tidak ... tidaaak ... " Kania berlari ke arah jenazah anakku.

Diguncang tubuh kaku itu sambil menjerit histeris. Seorang petugas menghampiri Kania dan memberikan secarik kertas yang tergenggam di tangannya waktu dia diturunkan dari tiang gantungan. Bunyinya "Terima kasih Mama." Aku baru sadar, kalau dari dulu Kamila sudah tahu wanita itu ibunya. Setahun lalu, Sejak saat itu istriku gila. Tapi apakah dia masih istriku. Yang aku tahu, aku belum pernah menceraikannya. Terakhir kudengar kabarnya dia mati bunuh diri. Dia ingin dikuburkan di samping kuburan anakku, Kamila.

Kata pembantu yang mengantarkan jenazahnya padaku, dia sering berteriak, "Iya sayaaang, apalagi yang pecah, Nak." Kamu tahu Kania, kali ini yang pecah adalah hatiku.

Resize image bisa digunakan buat membesarkan atau mengecilkan image. Untuk mengubah image dari besar ke kecil tentunya gak ada masalah di hasilnya nanti.. karena kualitas dari image besar lebih bagus.. nah kalo kebalikannya? pasti lah bermasalah.. soalnya image bisa dipastikan berkualitas jelek.. kecuali image yang memiliki resolusi besar. Gimana kalo kita memiliki image kecil (resolusi 72 px) trus diganti menjadi 300 px? image yang dihasilkan membesar tapi kualitas nya gak bagus. Saya pernah pake software buat membesarkan image tanpa pecah.. tapi lupa namanya.. hehehe.. nanti kalo udah nemu pasti diposting deh.

Sekarang.. gimana cara nya resize image? …

Misalkan kita punya gambar besar ukuran 1000 pixel x 1000 pixel ke atas, dengan resolusi 300 px.

1

Klik Zoom tool atau tekan tombol Z. Klik kanan di area gambar pilih actual pixel.

2

Hasilnya seperti ini :

3

Klik Image > image size , terlihat ukuran file asli :

4

Kita ubah menjadi :

5

kalo kita ubah resolusi nya otomatis weight dan height nya berubah juga.. karena Resample Image nya di contreng. Nanti otak atik sendiri aja ya..

72 pixel itu resolusi standard website. jadi kalo lebih dari 72 px biasanya lambat banget di akses nya.

hasilnya :

6

Ini hasil resize image. Save ke JPG.. ukuran file nya juga pasti menyusut.

Membuat Warna Sephia

Lanjutin dengan gambar yang tadi ya..

Untuk membuat warna sephia, cukup menggunakan Hue/Saturation..

Klik Image > Adjustment > hue/saturation

7

Hasilnya :

8

Coba otak-atik lagi dengan menggeser slider nya .. Selamat mencoba..

Menghilangkan Background

Seleksi objek gambar menggunakan polyonal lasso tool. Untuk gambar ini digunakan seleksi manual, soalnya warna background dan gambar nyaris sama. Bagian ini dibutuhkan kesabaran.. hehehe.. jadi selain buat design, photoshop bisa digunakan buat latihan sabar.. (halah lebay) hehehe..

nah Kalo misal pas proses seleksi ada yang salah.. jangan diulang semua.. Tekan aja tombol BackSpace.

9

setelah selesai semua.. sekarang seleksi bagian rongga mata, hidung dan mulut si tengkorak. Tekan Tombol ALT untuk menambah seleksi di bagian dalam hasil seleksi tadi. Kalau kita tekan tombol ALT maka akan muncul tanda minus (-) di samping cursor. Ini juga membutuhkan kesabaran.. kalo perlu pake zoom tool untuk memperbesar bagian yang akan diseleksi.

101

Tambahan : untuk menyeleksi bagian luar tengkorak tekan tombol SHIFT.

hasil seleksi :

11

Karena yang mau dihapus adalah background nya..Kita harus seleksi bagian background nya dengan Inverse selection. klik Select > inverse

Supaya halus hasil nya gunakan Feather.. klik Select > feather ( untuk Photoshop CS2 ke bawah ) atau Select>modify> feather ( untuk photoshop CS3 ke atas)

12

Sekarang Duplikat Background layer dengan DRAG ( geser sambil menekan tombol mouse kiri) ke AddNew Layer.. Muncul layer Background COPY.

13

Sekarang Hapus Layer background dengan men DRAG ( ( geser sambil menekan tombol mouse kiri) Ke tombol Delete Layer ( gambar tong sampah)

14

sekarang tinggal layer Background Copy

15

Tekan Delete untuk menghapus seleksi Background tadi..

Hasilnya :

16

Tekan CTRL + D untuk menghilangkan Seleksi..

Setelah itu Save File dengan format : PNG atau GIF.. gambar PNG tadi siap dimasukan ke MS Word atau editan gambar lain..

Selamat Mencoba..

Membuat Bendera Kusut

Diposting oleh ardianta

Pertama buka gambar kain atau download aja.. klik gambarnya untuk memperbesar .. lalu klik kanan kainnya trus save image as ..

kain

buka di photoshop terus di save ke psd file .. jadi kain.psd

gambar kain nya gak usah ditutup.. biar aja kebuka.. nanti gambar kainnya dipake.

Buka dokumen baru

bendera2

bikin kotak pake rectangle marque tool terus warnain dengan warna merah.. buat seperti bendera kita.

bendera3

Tekan CTRL + D untuk menghilangkan seleksi..

Klik Filter > distort > Displace

bendera4

tekan Ok.. lalu pilih file Kain.psd

bendera5

Drag ( tarik sambil tekan mouse -red ) gambar kain ke gambar bendera

bendera6

di pas- pas in deh gambar kain nya sehingga sama dengan gambar bendera .. Tekan CTRL + SHIFT + U atau klik Image > Adjustment > desaturate untuk membuat warna kain jadi hitam putih..

bendera7

Untuk Finishing , setting di layer palette kayak gini :

bendera8

Hasil nya, gambar bendera tadi jadi seperti kain beneran .. kusut-kusut gitu deh..

bendera9

Cobain ke gambar-gambar atau foto.. atau gambar kain batik seperti dibawah :

batiks

Selamat mencoba..

Jumat, 01 Mei 2009

Efek Cat Air pada Foto

Diposting oleh ardianta

Efek Cat Air pada Foto

Buka file gambar yang mo dijadiin lukisan cat air.. saya pake foto yang diambil oleh Haikal ( anak saya ) di akuarium.. lumayan juga kan ? buat umur 5 tahun saya kira fotonya bagus.. hehehe (Narsis mode-ON)

photoshop-1

Tekan CTRL + J di layer foto untuk duplikat .. terus klik image>adjustment>desaturate atau tekan CTRL + SHIFT + U untuk membuat foto jadi hitam putih..

photoshop-2

Sekarang tekan lagi CTRL+J di layer foto yang udah ter-Desaturate.Klik Image>adjustment>invert atau tekan CTRL+i

photoshop-3

Ubah layer efek menjadi Color Dodge di layer yang udah di-Invert.

photoshop-4

Klik Filter>Blur>Gaussian blur di layer yang sudah dikasih Color dodge.

photoshop-5

sekarang keliatan kayak gambar pake pensil.. Warnai dengan cara Tekan CTRL+E di layer paling atas (menggabungkan 2 layer. layer atas ke layer bawahnya). Ganti Layer Effect nya menjadi Luminosity.

photoshop-6

Klik Filter>Artistic>FResco lalu setting seperti gambar dibawah :

photoshop-7

Hasilnya

photoshop-8

untuk memperhalus, beri sedikit transparan pada effect fresco dengan cara klik Edit > Fade Fresco atau tekan CTRL+SHIFT+F

photoshop-9

Hasil Akhir :

photoshop-10

Selamat Mencoba!

Efek ini keren banget.. apalagi kalo background nya pake foto-foto kecil.. wih…. sekarang saya cuman kasih tehnik nya aja foto nya cuman ada 60 buah buat background nya.. soalnya kalo kebanyakan cape juga hehehehe..

Untuk membuat efek mozaik ini saya pake fungsi Actions. mungkin pada blom tau juga tentang fungsi yang satu ini.. Manfaatnya banyak banget.. terutama kalo kita mau buat sesuatu ukuran (duplikasi ukuran ) atau efek (duplikasi efek ) yang sama dengan gambar sebelumnya.. Apa ya..?? hmm.. jadi intinya Actions ini akan merekam seluruh kegiatan edit mengedit gambar lalu si Rekaman tadi bisa di Apply ke gambar yang lain dengan syarat ukuran nya sama.. atau mendekati lah. keren kan?

Mulai yaa..

Kumpulin gambar-gambar yang nantinya mau dibikin background.. saya Pake foto mobil-mobil saya hehehehe.. ada 60 gambar…

mobil

Pilih / select semua gambar yang ada di folder tadi lalu DRAG atau geser sambil klik mouse, ke Jendela Software Adobe Photoshop.

mobil2

Sekarang semua gambar udah masuk ke photoshop.

mobil3

Sekarang buka ACTIONS palette atau Klik Windows > Actions. Lalu Klik New Action untuk membuat Rekaman baru..

Isi nama rekaman dengan Croping. Klik tombol Record.

mobil4

Sekarang Tombol Record berwarna Merah pertanda “beliau” sedang merekam..

mobil5

Nah sekarang Crop salah satu file gambar tadi.. dengan ukuran Weight = 80 pixel , Height = 80 pixel resolusi 72.

mobil6

Sekarang Crop bagian gambar

mobil7

lalu save file nya.

mobil8

Klik tombol STOP di Actions Palette.. pertanda .. proses ngerekam sudah berakhir.. dan tombol record tadi berwarna abu2.

mobil9

Sekarang tutup file yang sudah di crop tadi.. lalu buka file yang lain nya.. Tekan Tombol Play .. Otomatis file gambar yang baru ter CROP secara otomatis mengikuti pendahulunya.. dan bahkan sudah sekaligus SAVE.

mobil10

Ulangi ke file gambar yang lainya.. agak cape sih.. tapi untuk hasil yang maksimal.. cape dikit gak jadi masalah .. ya kan?

mobil11

Sekarang semua file sudah berukuran 80 pixel x 80 pixel. siap untuk digabung.. sebenernya gak harus 80 pixel.. lebih kecil ukurannya, lebih bagus.. dan gambarnya lebih banyak.

Klik File >Automate > Contact Sheet II ( Saya pake CS3 dan blon Coba di Adobe Photoshop CS 2 ke bawah ada apa enggak.. )

Setting seperti gambar dibawah :

mobil12

Saya seting dengan Ukuran 640 x 560 .. Kita punya 60 gambar dengan ukuran 80 pixel x 80 pixel.

jadi kita susun 8 gambar ke samping dan 7 gambar ke bawah..

80 pixel x 8 gambar = 640 <>

80 pixel x 7 gambar = 560 <>

Jadi kita cuman pake 56 gambar aja.. yang 4 delete aja.

Klik browse untuk memilih folder yang gambarnya akan di gabung. Sesuaikan dengan settingan di atas.Klik OK.

……………………………………… tunggu agak lama.. tergantung banyak dan ukuran gambar nya.

Hasilnya :

mobil13

Jadi deh penggabungan gambarnya..

Sekarang buka foto yang mau diedit ..

mobil14

hehehe.. ini foto sama anak.. hehehe.. wah.. saya udah beruban!!

Drag foto ke file file gambar-gambar mobil tadi..

Beri Efek Hard light di layer foto.

mobil15

Hasilnya :

hasil

Gabungan mobil nya terlalu besar.. coba dikecilin.. pasti hasilnya keren!

kalo gambar mobilnya banyak banget hasilnya gini :

hasils

Selamat mengotak-atik !